Selasa, 18 Desember 2012

Ini Bahayanya Membiarkan Bayi Nangis Terlalu Lama

Pernahkah Anda mendengar saran agar orangtua tidak buru-buru menenangkan bayi mereka yang menangis agar nantinya tak manja? Menurut seorang pakar, justru membiarkan bayi menangis bisa berbahaya untuk pertumbuhannya. Kenapa?

Darcia Narvaez, seorang profesor psikologi asal Notre Dame membeberkan pendapatnya mengenai hal tersebut. Menurutnya metode 'membiarkan bayi menangis' justru berbahaya karena bisa membunuh sel otak bayi.

Narvaez menjelaskan, saat bayi stres, tubuh mereka melepaskan kortisol, hormon yang bisa membunuh sel otak. Sementara, saat baru lahir, otak bayi baru berkembang 25% dan bertumbuh sangat cepat di tahun pertama mereka. Sehingga jika si bayi menangis, sebagai salah satu reaksi saat mereka stres, tindakan tersebut bisa membunuh cukup banyak sel otaknya.


Dalam tulisannya di Psychology Today, Narvaez membebeberkan sejumlah penelitian yang mendukung pernyataannya tersebut. Penelitian yang dilakukan Universitas Harvard, Yale, Baylor dan perguruan tinggi lainnya mengatakan, membunuh sel otak bayi berisiko tinggi menyebabkan ADHD, kemampuan akademis menurun dan cenderung membuat bayi tumbuh menjadi orang yang anti sosial.

"Bayi berharap mereka tetap berada di rahim yang nyaman setelah dilahirkan. Bayi ingin terus digendong, disusui, kebutuhannya dipenuhi secepatnya," tulis Narvaez.

"Semua hal itu dilakukan agar perkembangan otak dan tubuh bayi bagus. Saat bayi menunjukkan ketidaknyamanan, itu tanda kebutuhannya tidak terpenuhi, padahal kebutuhannya itu penting untuk pertumbuhannya," tambahnya.

Narvaez juga mengatakan, membiarkan bayi menangis juga membuatnya tidak belajar kemampuan mengontrol diri. Bayi sangat bergantung dengan pengasuhnya entah itu Anda, suami, kakek-nenek atau babysitter, saat belajar mengontrol dirinya. Pengasuhan yang responsif, segera memberikan bayi apa yang dibutuhkannya sebelum dia stres, membuat tubuh dan otak bayi tenang. Saat bayi merasa takut dan orangtuanya menenangkannya, bayi jadi membangun ekspektasi untuk ditenangkan, hal tersebut nantinya membangun kemampuannya untuk membuat dirinya nyaman.

Namun yang perlu Anda ingat, bayi tidak akan bisa membuat dirinya nyaman jika dia diisolasi. Kalau bayi dibiarkan terus menangis sendirian, mereka akan berhenti bertumbuh, belajar merasakan dan percaya.

Kenapa kepercayaan bisa terbunuh saat bayi dibiarkan menangis? Psikolog ternama asal Jerman, Erik Erikson pernah mengungkapkan, tahun pertama kehidupan bayi adalah masa penting untuk membangun rasa percaya pada dunia, dunia orang yang mengasuhnya dan dunia dirinya sendiri. Saat bayi dipenuhi kebutuhannya tanpa harus merasakan stres, dia belajar kalau dunia adalah tempat yang dapat dipercaya. Sementara jika kebutuhan bayi diabaikan, dia akan berkembang jadi orang yang sulit percaya pada suatu hubungan dan dunia itu sendiri.

Selasa, 11 Desember 2012

Efek Negatif Minum Dengan Sedotan



Selama ini kita mendengar saran untuk minum beberapa jenis minuman dengan sedotan. Misalnya, minuman yang mengandung gula. Menggunakan sedotan bisa mencegah gigi berlubang dan pembusukan gigi, karena sedotan memungkinkan minuman yang mengandung gula digelontor langsung ke dalam kerongkongan.
Namun di sisi lain, selalu menggunakan sedotan untuk minum juga memberikan pengaruh kurang baik. Ingin tahu alasannya?
Gigi tetap rusak karena salah cara memakainya. Memang, sedotan bisa mengantar minuman langsung masuk ke dalam kerongkongan, tetapi itu bila Anda memasukkan sedotan ke bagian belakang mulut Anda.
Menurut Mark Burhenne, DDS, cosmetic dentist yang juga pendiri AsktheDentist.com, meskipun minum lewat sedotan, kita tetap bisa merasakan minuman itu menyentuh gigi. Hal ini disebabkan kebanyakan orang menyelipkan ujung sedotan di antara bibir dan di depan gigi, sehingga efek minuman manis yang merusak gigi masih bisa terasa.
“Orang yang menahan sedotan di antara gigi, bagian belakang giginya masih terpapar. Ingat, lidah itu terus bersentuhan dengan gigi, jadi jika ada soda atau kopi menyentuh lidah, artinya juga mengenai gigi. Ketika Anda mencicipi minuman, gigi pasti sudah terpapar,” katanya.

Satu-satunya cara untuk melindungi gigi adalah dengan menaruh ujung sedotan di bagian belakang mulut, di balik gigi dan lidah, sehingga cairan akan berpindah dari gelas langsung ke belakang kerongkongan tanpa menyentuh gigi. Kira-kira, sama lah dengan menenggak minuman, dan bukan menyedot-nyedot jus atau kopi untuk menikmatinya perlahan-lahan.
Usai minum jus, teh, kopi, atau soda, Dr Burhenne menyarankan untuk berkumur dengan air putih dan menggosok gigi. Selain menetralisasi kandungan asam, cara ini juga akan meminimalkan noda minuman tertinggal pada gigi.
Sudut mulut jadi keriput. Lesley M. M. Blume, penulis buku Let’s Bring Back: An Encyclopedia of Forgotten-Yet-Delightful, Chic, Useful, Curious, and Otherwise Commendable Things from Times Gone By, mengatakan bahwa mulut kita akan mengerucut ketika minum menggunakan sedotan. Bayangkan bila Anda selama bertahun-tahun menggunakan sedotan untuk minum, sudut mulut akan lebih cepat keriput. Wajah juga akan terlihat lebih tirus, namun tidak sedap dipandang. Kondisi yang sama juga akan dialami perempuan yang punya kebiasaan merokok.
“Kerutan yang Anda lakukan untuk menyedot minuman dengan sedotan menyamai apa yang dilakukan perokok ketika mereka menghisap rokoknya, yang akan menimbulkan kerutan-kerutan yang tak enak dilihat di sekitar bibir atas,” ujar Dr Burhenne, mengiyakan pendapat Blume.
Bikin kembung. Siapa yang menyangka, minum pakai sedotan ternyata bisa menimbulkan masalah pencernaan karena perut Anda menyimpan terlalu banyak udara. Tak perlu membayangkan bahwa Anda baru saja membuka mulut lebar-lebar sehingga begitu banyak udara yang terhirup ke dalam tubuh. Sadar atau tidak, Anda sebenarnya menelan banyak udara ketika Anda makan atau minum. Menurut Diana Rodriquez, penulis artikel-artikel kesehatan di situs Health Day, 50 persen dari gas yang ada di dalam tubuh disebabkan karena Anda menelan terlalu banyak udara melalui makanan. Ketika Anda menyeruput cairan melalui sedotan, Anda juga menghirup udara. Inilah yang menyebabkan lama-kelamaan Anda akan mengalami kembung.
Nah, tentu saja, tidak berarti Anda sekarang tak boleh memakai sedotan sama sekali. Jadikan informasi ini sebagai sesuatu untuk dipikirkan. Selama Anda tidak secara rutin menggunakan sedotan, tentu tak jadi masalah.

Senin, 10 Desember 2012

Louis Cole Lelaki Pemakan Kalajengking

Banyak orang yang memiliki kebiasaan makan yang dianggap aneh. Salah satunya Louis Cole. Kebiasaan makan pria ini mengundang perhatian hingga lebih dari sejuta orang di saluran Youtube.

Lewat videonya yang berjudul Food for Louis, pria berambut gimbal berusia 28 tahun itu memperlihatkan cara makan yang membuat orang bergidik. Warga Roehampton, Barat Daya London ini menyantap hewan hidup-hidup.

Tayangan yang diunggah sejak Mei lalu memperlihatkan Cole mengunyah 21 belalang hidup, kalajengking, jantung banteng mentah, kaki kalkun yang dijejali belatung, katak yang sudah mati, kadal besar dari hutan Brazil, tarantula, dan lain-lainnya.

Cole  mulai menyantap hewan-hewan tak biasa itu beberapa tahun lalu. “Teman-teman saya lah yang menantang saya untuk makan laba-laba,” ungkapnya, seperti dilansir The Guardian.

Cole tidak menampik tantangan tersebut. Dia memulai perjamuan anehnya dengan ‘korban’ yang tergolong mudah, seperti tawon dan apel busuk, sebelum akhirnya mencoba hidangan yang lebih menantang.

Sebelumnya, Cole menghabiskan waktunya selama lima tahun sebagai pekerja suatu komunitas yang bertugas melindungi anak-anak dalam kota dari geng.

Aksi-aksi makan Cole memancing kemarahan dari berbagai pihak. Para anggota Perlindungan terhadap hewan (RSPCA) menyebutnya sebagai seorang yang kejam. PETA bahkan membandingkan video makan kalajengking hidup-hidup Cole bagaikan pembunuh terkenal. Dua organisasi ini menyuruh Cole menjalani evaluasi psikologis menyeluruh, disusul dengan penyuluhan.

Namun Cole menyangkal bahwa ia adalah orang yang kejam. “Saya tidak ingin menimbulkan rasa sakit pada hewan-hewan itu,” katanya, “Itulah mengapa saya  mencoba untuk membunuh mereka secara instan. Pada  semua video saya, setiap hewan mati dalam waktu lima detik.”

Selasa, 04 Desember 2012

7 Tanda Anda Terlalu Tergantung dan Mengikat Kekasih



Sebuah hubungan yang penuh cinta sekalipun, tidak akan berjalan dengan baik jika Anda terlalu bergantung dan mengikat pasangan Anda. Ada banyak tanda ketika Anda mulai sangat bergantung, misalnya tidak memberi ruang untuk pacar, atau terus-terusan takut kehilangan dia. 

Jika Anda merasa ingin membuat hubungan Anda lebih sehat, mungkin Anda bisa menyimak 7 tanda apakah Anda sangat tergantung pada pacar atau tidak. Anda perlu mengetahuinya jika Anda masih ingin menjadikan hubungan Anda lebih sehat. 

1. Anda tidak memberi Si Dia cukup ruang. 
Apakah Anda secara konstan memeriksa ponsel pacar Anda? Apakah secara konstan Anda mengecek keberadaannya? Apakah Anda tidak mengizinkannya memasuki sebuah tempat tanpa diri Anda? Jika semua pertanyaan itu jawabannya iya, Anda ternyata sangat tergantung dan Anda perlu sedikit mengerem tindakan Anda. Lagi pula cobalah pikir apakah Anda juga suka jika pacar Anda mengikuti Anda terus ke mana pun?

2. Secara konstan takut akan bayangan dia meninggalkan Anda.
Apakah Anda sering merasa takut pacar Anda meninggalkan Anda? Apakah Anda takut dengan bayangan ia tiba-tiba pergi dan menghilang? Ini juga pertanda Anda terlalu bergantung. Lelaki suka dengan perempuan yang percaya diri dan pikirkan bahwa pacar Anda mencintai Anda dan tidak ingin meninggalkan Anda supaya Anda bisa lebih tenang.

3. Anda tidak membuat rencana untuk diri sendiri. 
Apakah Anda sering membuat rencana dengan pacar atau setidaknya Anda terus mengikuti rencana yang dia buat hanya untuk memastikan Anda bisa terus bersamanya? Ini juga tanda Anda terlalu bergantung dengannya. Anda seharusnya memiliki kepentingan sendiri tanpa harus selalu bersamanya.

4. Anda mengucilkan diri sendiri hanya untuk bersama pacar.
Berbicara tentang rencana, apakah Anda sering mengucilkan diri sendiri hanya untuk pergi bersama Anda dan tanpa melibatkan teman dan keluarga. Apakah Anda sudah tidak lagi menelepon keluarga dan teman Anda? Pertanyaan ini akan menjadi pertanda apakah Anda terlalu terikat dengan pacar. Berilah diri kalian ruang dan mulailah berinteraksi dengan orang lain.

5. Diam-diam Anda mengecek email dan ponselnya
Tanda lainnya adalah Anda secara konstan dan sering secara diam-diam mengecek email dan ponselnya. Berilah ruang privasi pada pacar Anda dan bayangkan bahwa Anda sendiri tidak akan nyaman jika ruang pribadi Anda dilihat dan dibaca orang lain. 

6. Anda merasa marah ketika pacar memiliki rencana untuk dirinya sendiri
Misalkan pacar Anda membuat rencana sendiri untuk pergi bersama teman-temannya, Anda tiba-tiba ngambek dan marah. Lebih baik Anda pikirkan bahwa bahkan setiap lelaki sesekali membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri dan teman-temannya, dan pergi tanpa Anda bukan berarti dia tidak cinta. 

7. Anda meminta kata kunci untuk akun Facebook dia
Inilah tanda terakhir Anda terlalu mengikat pacar. Anda menuntut pacar memberikan kata kunci Facebook dia karena Anda terlalu curiga. Jika Anda percaya dengannya, Anda tidak seharusnya memiliki akses ke Facebook-nya.